Langsung ke konten utama

Balasanmu 3



Hari perlombaan tiba, semua siswa dan siswi yang diikutkan lomba telah siap untuk berjuang membawa nama baik sekolah.

Begitu juga dengan Ranti, Abas dan timnya. Selama berlomba Abas meninggalkan dendamnya pada Ranti, ia merasa nama baik dirinya sebagai siswa terganteng dan berprestasi di sekolah dipertaruhkan, jika kalah lomba akan membuat dirinya ditertawakan bsnyak orang termasuk para mantan pacarnya.

Selama perlombaan praktikum Sains, Ranti merasa heran dengan perubahan pada diri Abas, tak seperti biasa hari ini sejak pagi hingga praktek sains, Abas menjadi pribadi yang lain. Ia tak mengganggu Ranti sama sekali. Saat Ranti melihat Abas sibuk melakukan percobaan, diam – diam Ranti memperhatikan Abas.
Ranti mengagumi kepandaian, kepintaran dan kepiawaiannya dalam memimpin kelompok mereka. “Astaghfirullah” Ranti cepat menepis pikirannya. Ia tak boleh jatuh cinta pada Abas. Ia tak mau terjebak dalam kubangan dosa.

Pengumuman lomba

Ranti dan kelompoknya merasa sangat dag dug dug, mereka bertanya dalam hati masing – masing, apakah kelompok mereka dapat mengharumkan nama baik sekolah mereka dengan lomba ini.? Hanya waktu yang dapat menjawab.

Pihak panitia pun membacakan pemenang lomba dari mulai juara harapan tiga hingga juara tiga, tinggal juara dua dan satu yang belum disebutkan.

“Pemenang juara satu tahun dua ribu tujuh belas adalah.....???? Sekolah.....SMA MERPATI”
Ranti dan kelompoknya kecuali Abas, meloncat kegirangan. Abas tetap cool dalam hati Abas merasa luar biasa gembira, karena ia bisa membawa harum nama sekolah dan mempertahankan posisinya sebagai siswa favorit. Abas senyum – senyum sendiri. Abas pun maju dengan percaya dirinya.
“Abas! Mau kemana loe?” cegah Fuad saat melihat Abas ngeloyor ingin naik panggung.
“Ke panggunglah, kan kita menang bukan?”
“Kita menang tapi juara dua, juara satunya SMA MERPATI bukan SMA MERAH PUTIH sekolah kita!” terang Fuad.
“Apa?!”
“Iya, kita juara dua Bas” imbuh Ranti.
Abas langsung menunduk, ia sedang berfikir, hal apa yang kurang selama perlombaan sehingga kelompoknya tak menang.


Selesai pengumuman dan pembagian hadiah, Abas menemui panitia dan dewan juri, ia merasa ingin tahu apa kesalahan kelompoknya sehingga tak menang.




#HutangpostTantanganke2
#tobecontinue
#onedayonepost
#ODOPBATCH5







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung dalam Senam

Mengulang sesuatu apalagi pelajaran, terkadang menjemukkan bagi semua orang apalagi bagi anak - anak. Namun, memang benar jika materi Matematika itu ada di sekitar kita, kita dapat terus mengingatkan ananda tanpa mereka merasa mengulang. Seperti pagi ini, saya mengajak anak - anak berjemur karena mereka sedang flu dan sambil berolahraga kemudian saya mengajak mereka berhitung bersama. #Tantangan10Hari #Level6 #Day9 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundsUs

Jangan Malu mengawali Ibadah, bundaa

Gambar vebma.com Dalam beribadah kepada Allah, tentunya harus kita dahulukan dari hal apapun. Bagi, para Bunda, tentu sudah tahu, jika hubungan pasutri itu adalah ibadah, karenanya bunda jangan pernah merasa malu untuk mendahului para papa dan ayah dalam melaksanakan ibadah suci itu. Karena dalam sebuah hadist. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ » “Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahw...

Aku6

#AKU6 Usai periksa ke dokter dan dokter pun memberi ucapan selamat padaku dan berkata “Anak mahal ini bu, dijaga ya bu” MasyaAllah......, rasanya percaya tak percaya. Aku langsung memberi kabar teman – teman mengajar di group WA. Dari sekolah tempat mengajar ke rumah sakit, aku menggunakan motor, karena jika mengajar aku mengendarai motor. Tapi ketika aku tahu setelah pemeriksaan ternyata hamil, aku bingung dan takut, “Duuuh, pulangnya naik apa yak? Masa naik taxi? Motor gimana ya?” tanyaku dalam hati. “Ya Allah, lindungilah hamba” setelah berdoa aku yakin untuk pulang naik motor. Motor ku bawa dengan pelan sekali dan karena sudah malam aku harus lebih memperhatikan jalan jika ada polisi tidur atau jalan berlubang. Dan sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah, rasa haru karena bahagia dan syukur memenuhi dadaku. Namun masih ada rasa tak percaya atas karunia ini. “Ya Allah, Alhamdulillah”. Suami tahu aku ke rumah sakit namun tahunya hanya akan mengambil hasil tes te...