Pengiriman siswa dan siswi berprestasi dalam Olimpiade Sains siswa – siswi yang dikirim diantaranya adalah Ranti dan Abas. kesempatan ini Abas pergunakan untuk membalas sakit hatinya Ranti.
Dari hari pertama latihan hingga dua hari jelang olimpiade , Abas selalu membully Ranti, dari mulai penampilan Ranti hingga jawaban latihan soal sains Ranti yang salah tak luput dari ejekan Abas. Abas pernah hampir membuat Ranti menangis karena sengaja membuat Ranti tersandung dan jatuh tersungkur tepat di hadapannya oleh Anto dengan menyengkat kaki Ranti.
Abas tersenyum puas melihat Ranti jatuh dan ditertawakan oleh semua siswa dan siswi saat jam istirahat.
“Ranti, bangunlah! Tidak perlu sampai sujud begitu jika mau jadi pacarku”
Abas dan genknya tertawa diikuti lainnya. Bahkan langsung ada yang bilang “Muna loe Ranti! Sok suci!”
“Huuuuu...!!!” sorak para mantan pacar Abas.
Ranti menangis, ia tak sengaja tersungkur di hadapan Abas, gadis cantik berjilbab itu tahu yang wajib diberi sujud olehnya hanya Allah SWT. Namun karena ucapan Abas dan tak tahunya semua teman , kakak dan adik kelasnya itu akan kejadian yang sebenarnya membuat mereka percaya ucapan bohong Abas.
“Abang! Berhenti gangguin Ranti!”
Ucap seorang gadis mungil cantik berjilbab pendek. Sebulan yang lalu gadis itu belum berjilbab, namun setelah berkenalan dan dekat dengan Ranti, Amira pun berjilbab. Kini Amira rajin mengikuti kajian di ekskul rohis sekolah bersama Ranti.
“Sudahlah dek, jangan ikut campur!” Sahut Abas dengan nada kesal.
“Pokoknya jangan ganggu Ranti lagi atau abang akan menyesal! Karena aku akan lsporin perbuatan abang sama mama”
“Laporin? Kamu kayak anak sd aja Mir!”
Abas kemudian pergi begitu saja diikuti oleh anggota genknya.
Di rumah.
“Bas, mama dengar dari adikmu, kamu ganggu Ranti lagi ya? Kenapa si Bas? Kamu naksir Ranti tapi gak bisa bilang sama dia ya sampai kamu jahilin dia”
“Nggak! Apaan sich mama? Sudah ah, mau ke kamar, capek, besok aku mau lomba olimpiade sains ma, doain ya!”
“Iya sayang, tapi! Kamu harus berhenti mengganggu Ranti ya!”
“Lihat nanti deh ma.”
Dalam hati Abas, dia tak mau berhenti mengganggu Ranti, sampai Ranti benar – benar malu seperti dirinya saat ditolak di depan semua teman – temannya.
#HutangpostTantanganke2
#tobecontinue
#onedayonepost
#ODOPBATCH5
Komentar
Posting Komentar