Tentang aku dan pengalaman yang paling berkesan dalam hidupku
“HA...HA...HA...!” tawa Pak Raden dalam serial ‘Unyil’ di televisi berbarengan dengan lahirnya seorang bayi mungil perempuan.
Bidan dan asisten bidan itu senang memandangi bayi mungil kecil itu. “Anaknya cantik bu” ucap seorang asisten bidanbpada perempuan yang baru melahirkan dengan normal itu.
Ibu muda yang kini beranak empat itu hanya tersenyum lega mendengarnya. Saat bayinya sudah rapi dan diberikan padanya, ia memandangi anak ke empatnya itu. “Kamu kecil sekali, mungil seperti puteri kodok yang ada di tv. Bisa tinggi gak ya kamu?” lalu di ciumnya bayi di gendongannya itu.
Saat bayi mungil itu pulang, banyak para tetangga yang menjenguk. Dan saat melihat bayi itu, mereka menyukainya, bayi itu mungil, lucu dan cantik.
“Siapa namanya mba Sri?” seorang tetangga bertanya pada ibu sang bayi.
“Winda, Winda Novianti. Nama dari kakeknya.” Jawab sang ibu bayi. Awal nama bayi itu sebenarnya adalah Ria, Ria Novianti namun sang kakek bayi kurang setuju karena takut identik dengan kata Riya (sombong atau pamer).
Bayi tu memiliki empat kakak yang semuanya laki – laki dan berjarak usia sangat jauh. Dengan kakak di atasnya tujuh tahun, kakak kedua sembilan tahun dan kakak pertama sepuluh tahun.
Kurang lebih begitulah kisah kelahiranku yang diceritakan oleh ibuku. Saat lima tahun yang lalu telah pergi meninggalkanku selama – lamanya. Semoga Allah memberikan banyak pahala dan mengampuni dosa – dosa beliau. Aamiin.
Oke lanjut ya...
Bayi mungil itu ternya bisa tumbuh besar dan tinggi, kekhawatiran sang ibu bayi bila puteri keempatnya itu akan mungil terus seperti puteri kodok di tv tidak terbukti. Dan karena tinggi badan yang lumayan tinggi itu, membuat aku terpilih menjadi anggota Paskibra di SMK. Dan masuk ke dalam kelas khusus anak – anak Paskibra. Namun karena banyaknya siswi yang tumbang selama latihan, maka kelas Paskibra itu gagal terbentuk. Sebenarnya aku agak kecewa namun mau bagaimana lagi, temam – teman punya banyak alasan ketika harus melakukan latihan di hari minggu saat teman – teman lain berleye – leye di depan tv di rumah mereka masing – masing.
Namun, terpilih dan masuk kelas khusu itu adalah hal yang sangat berkesan, karena dengannya aku jadi terkenal bahkan diirikan oleh teman kelas lain. Karena kelas pilihan anaknya cantik – cantik...”Oh My God....!” berarti saya termasuk cantikkah, hehehehe....
Selain itu masuk kelas pilihan menjadi sorotan guru dan kepsek terganteng yang pernah aku lihat. Sayang beliau hanya menjabat satu tahun. Tahun berikutnya saat aku kelas dua beliau tidak menjadi kepala sekolah lagi.
Kalau sedang mengaca, sebenarnya aku tidak merasa cantik, namun banyak orang bilang aku manis, hitam manis. Dengan penampilan yang agak tomboy. Maklum aku anak perempuan satu – satunya. Alhamdulillah sekarang berjilbab jadi agak feminim.
Lulus sekolah aku langsung lanjut kuliah, sebenarnya sempat kerja di PT. Epson Cikarang tapi hanya kurang dari sebulan. Alm. Ibu takbyega lihat anak perempuannya kerka berat dengan sampai mendapat sip dua yang pulang tengah malam dan sampai rumah jam tiga dini hari.
Akhirnya aku kuliah di kampus yang tidak jauh dari rumah STMIK BANI SALEH BEKASI. Dengan jurusan Manajemen Informatika. Nah sejak kuliah itulah aku mulai berjilbab atas kesadaran sendiri.
Setelah lulus sempat menganggur selama sembilan bulan, “seperti orang mengandung” hehehee... Kemudian aku mendapat panggilan kerja dari sebuah pabrik dan dari sebuah sekolah. Agak galau saat itu karena dua – duanya alhamdulillah positif diterima. Dan dengan kesadaran penuh aku memilih sekolah swasta di daerah rawa lumbu Bekasi saat itu. Meski dengan gaji kecil, jauh dari UMR namun aku bangga dan happy jadi seorang guru.
Tiga bulan mengajar, teman kursus bahasa inggris dulu, datang melamar dan aku terima lamarannya. Setelah menikah aku tetap mengajar dan melanjutkan kuliah di tempat yang sama STMIK BANSAL Bekasi. Dengan jurusan S1 Sistem Informasi. Setelah selesai S1 aku lanjut kuliah di Universitas Asyafi’iyah untuk mengambil akta empat selama enam bulan.
Tanpa terasa waktu bergulir cepat, sudah tahun keempat pernikahan, aku dan suami belum dikaruniai anak, kami sudah coba kesana kemari, dari medis hingga tradiaional. Namun belum membuahkan hasil. Namun saat istighfar dengan rasa pasrah itu muncul, tahun kelima pernikahan kami Allah SWT memberikan kami karunia indahnya. Aku hamil lengkap dengan segala dramanya. Kenapa ada drama?
“saya akan lanjutkan pada tulisan berikutnya”
😊 terima kasih sudah membaca, semoga berkenan.
#TantanganODOP1
#onedayonepost
#ODOPBATCH5


Komentar
Posting Komentar