Langsung ke konten utama

TAMAN BUNGA



Di tengah hutan belantara yang sangat lebat, tersembunyi sebuah taman bunga yang indah.

Di taman bunga yang indah itu, terdapat berbagai bunga dan tumbuhan yang sedap dipandang mata.

Ada bunga mawar merah, melati, bunga anggrek berwarna ungu, bunga matahari dan bunga - bunga lainnya.

Karena di taman itu banyak bunga, beragam kupu - kupu cantik, senang berkumpul di sana. Mereka bercanda dan tertawa riang bersama.

Suatu pagi, taman bunga itu kehadiran seekor kupu - kupu baru yang baru saja keluar dari kepompongnya di hutan. Kupu - kupu itu bernama Mily.

Namun kehadiran Mily seperti tidak diterima oleh kupu - kupu lain di sana.

"Eh! Kamu siapa? Kamu baru ya di sini?"

"I..iya" jawab Mily ragu.

"Itu, bungaku, jangan di situ, pergi sana!"

Mily pun pergi mencari bunga lain, namun setiap ia akan hinggap, akan ada kupu - kupu lain yang datang dan mengaku bunga itu miliknya.

"Bunga manakah yang belum ada pemiliknya?" tanya Mily polos.

Para kupu - kupu senior itu pun menjawab bersama "Bunga bangkai...., hahaha"

Mily hanya terdiam mendengar ejekan mereka.

Kemudian datanglah seekor kupu - kupu senior berwarna cantik.

"Hei! Ada apa dengan kalian? Kenapa mempermainkannya? Bukankah dahulu saat kalian baru menjadi kupu - kupu, para senior kita memberi kita tempat di sini. Taman bunga ini bukan hanya milik kalian saja. Allah jadikan bunga itu tempat hinggap semua kupu - kupu. Kalian tak boleh begitu!" ucap kupu - kupu berwarna pink dan ungu itu.

"Iya Selly, maafkan kami, kami kan hanya bercanda saja" sahut salah satu kupu - kupu yang mengejek.

"Aku minta maaf ya, siapa namamu?"

"Iya tidak apa - apa, namaku Mily" sahut Mily tersenyum.

Kupu - kupu lain yang tadi mengejek Mily pun menghampiri Mily dan meminta maaf, kemudian mereka pun mengajak Mily untuk bermain dan hinggap di semua bunga yang Mily suka"

Para kupu - kupu itu pun bercanda dan tertawa riang bersama - sama. Mereka terbang dan hinggap bergantian di bunga - bunga cantik itu.

<Winova>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung dalam Senam

Mengulang sesuatu apalagi pelajaran, terkadang menjemukkan bagi semua orang apalagi bagi anak - anak. Namun, memang benar jika materi Matematika itu ada di sekitar kita, kita dapat terus mengingatkan ananda tanpa mereka merasa mengulang. Seperti pagi ini, saya mengajak anak - anak berjemur karena mereka sedang flu dan sambil berolahraga kemudian saya mengajak mereka berhitung bersama. #Tantangan10Hari #Level6 #Day9 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundsUs

Jangan Malu mengawali Ibadah, bundaa

Gambar vebma.com Dalam beribadah kepada Allah, tentunya harus kita dahulukan dari hal apapun. Bagi, para Bunda, tentu sudah tahu, jika hubungan pasutri itu adalah ibadah, karenanya bunda jangan pernah merasa malu untuk mendahului para papa dan ayah dalam melaksanakan ibadah suci itu. Karena dalam sebuah hadist. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ » “Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahw...

Aku6

#AKU6 Usai periksa ke dokter dan dokter pun memberi ucapan selamat padaku dan berkata “Anak mahal ini bu, dijaga ya bu” MasyaAllah......, rasanya percaya tak percaya. Aku langsung memberi kabar teman – teman mengajar di group WA. Dari sekolah tempat mengajar ke rumah sakit, aku menggunakan motor, karena jika mengajar aku mengendarai motor. Tapi ketika aku tahu setelah pemeriksaan ternyata hamil, aku bingung dan takut, “Duuuh, pulangnya naik apa yak? Masa naik taxi? Motor gimana ya?” tanyaku dalam hati. “Ya Allah, lindungilah hamba” setelah berdoa aku yakin untuk pulang naik motor. Motor ku bawa dengan pelan sekali dan karena sudah malam aku harus lebih memperhatikan jalan jika ada polisi tidur atau jalan berlubang. Dan sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah, rasa haru karena bahagia dan syukur memenuhi dadaku. Namun masih ada rasa tak percaya atas karunia ini. “Ya Allah, Alhamdulillah”. Suami tahu aku ke rumah sakit namun tahunya hanya akan mengambil hasil tes te...