Langsung ke konten utama

Ketika Ananda Terjerumus Aliran Sesat

Apa yang harus dilakukan?







Seorang ayah datang mengeluhkan tentang kondisi keluarganya terutama anaknya yang mengalami perubahan drastis dalam bersikap dan bertingkah laku. Dahulu, si anak adalah anak yang sangat baik dan hormat kepada kedua orang tuanya juga anak yang cerdas.


Sekarang, di tengah perkuliahannya. Pemuda berwajah tampan itu berubah sikap, ia tidak lagi menghormati, menghargai kedua orang tuanya terutama ibunya. Ibu yang sudah melahirkannya, merawatnya dan membesarkannya. Pemuda ini berani dan tega bersikap kasar, bahkan ia tidak mau lagi bersentuhan dan satu tempat sujud dengan orang tuanya.


Tempat bekas sholat kedua orang tuanya selalu di pel agar bersih, seolah menganggap kotor atau najis.


Ciri-ciri yang terjadi pada pemuda itu sangat mirip dengan ciri-ciri orang yang terjerumus ke dalam kelompok sesat LDII.


Berikut adalah pokok-pokok ajaran kelompok LDII :



1. Orang Islam di luar kelompok mereka adalah kafir dan najis, termasuk kedua orang tua sekalipun.

2. Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang melakukan shalat di masjid mereka, maka bekas tempat shalatnya dicuci karena dianggap sudah terkena najis.

3. Wajib taat pada amir atau imam mereka.

4. Mati dalam keadaan belum baiat kepada Amir/Imam LDII maka akan mati jahiliyah (kafir).

5. Alquran dan Hadis yang boleh diterima adalah yang manqul (yang keluar dari mulut Imam/Amir mereka) selain itu haram diikuti.

6. Haram mengaji Alquran dan Hadis kecuali kepada Imam/Amir mereka.

7. Dosa bisa ditebus kepada sang Amir atau Imam dan besarnya tebusan tergantung besar kecilnya dosa yang diperbuat dan ditentukan oleh Amir/Imam.

8. Harus rajin membayar infaq, shadaqah dan zakat kepada Amir/Imam mereka. Selain kepada mereka adalah haram.

9. Harta, zakat, infaq dan shadaqah yang sudah diberikan kepada Amir/Imam haram ditanyakan catatannya atau penggunaannya.

10. Haram membagikan daging Qurban/Zakat Fitrah kepada orang Islam di luar kelompoknya.

11. Haram shalat di belakang Imam yang bukan dari kelompok mereka, kalaupun terpaksa tidak perlu wudhu dan harus diulang.

12. Haram menikahi orang di luar kelompoknya.

13. Perempuan LDII kalau mau bertamu di rumah orang selain kelompoknya harus memilih waktu haid (dalam keadaan kotor).

14. Kalau ada orang di luar kelompok mereka bertamu ke rumah mereka maka bekas tempat duduknya harus dicuci karena dianggap najis.



Sangat menyeramkan bila ada keluarga bahkan keturunan kita yang terjebak dalam kelompok sesat itu, karena seorang anak yang seharusnya hormat kepada kedua orang tuanya namun justru melawan dan tega menyakiti keduanya.


Padahal dalam Islam, menghormati, berbakti kepada kedua orang tua itu wajib hukumnya meskipun berbeda aqidah. Selama kedua orang tua tidak menyuruh kepada kemungkaran maka wajib bagi kita untuk selalu menyayangi dan berbakti kepada keduanya.


Tidak ada kata terlambat selama hayat masih dikandung badan. Allah Maha Mendengar doa-doa dan hanya Dia-lah yang mampu mengabulkan dan memberikan sesuatu. Jika ada anggota keluarga atau keturunan kita yang masuk ke dalam kelompok sesat salah satunya adalah LDII, yang bisa kita lakukan adalah mencoba menasehati baik-baik.


Bila belum bisa juga, pasrahkan dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebab, tidak ada kejadian malang (kesulitan) apapun yang menimpa kita kecuali karena kesalahan kita sendiri.


Dan bagi yang masih memiliki anak-anak, segeralah untuk menanamkan aqidah yang kuat kepada mereka. Ajari atau sampaikan sesuai daya tangkap mereka mengenai 


Apa itu iman? (Bukan hanya pengertiannya saja tetapi makna dari iman itu sendiri).


Mengapa harus beriman?


Siapa kita?


Kenapa kita hidup?


Kenapa kita belajar, bekerja?


Kemana kita setelah mati?



Jika anak-anak sudah paham dan mengerti jawabannya, Insya Allah mereka tidak akan mudah masuk dan tergoda oleh kelompok sesat yang menyesatkan. Mereka akan punya benteng kuat untuk selalu berada di jalur Allah SWT.


Jangan lupakan doa selalu dipanjatkan untuk diri dan keluarga juga anak keturunan kita.


Bekasi, 2 November 2022





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung dalam Senam

Mengulang sesuatu apalagi pelajaran, terkadang menjemukkan bagi semua orang apalagi bagi anak - anak. Namun, memang benar jika materi Matematika itu ada di sekitar kita, kita dapat terus mengingatkan ananda tanpa mereka merasa mengulang. Seperti pagi ini, saya mengajak anak - anak berjemur karena mereka sedang flu dan sambil berolahraga kemudian saya mengajak mereka berhitung bersama. #Tantangan10Hari #Level6 #Day9 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundsUs

Jangan Malu mengawali Ibadah, bundaa

Gambar vebma.com Dalam beribadah kepada Allah, tentunya harus kita dahulukan dari hal apapun. Bagi, para Bunda, tentu sudah tahu, jika hubungan pasutri itu adalah ibadah, karenanya bunda jangan pernah merasa malu untuk mendahului para papa dan ayah dalam melaksanakan ibadah suci itu. Karena dalam sebuah hadist. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ » “Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahw...

Aku6

#AKU6 Usai periksa ke dokter dan dokter pun memberi ucapan selamat padaku dan berkata “Anak mahal ini bu, dijaga ya bu” MasyaAllah......, rasanya percaya tak percaya. Aku langsung memberi kabar teman – teman mengajar di group WA. Dari sekolah tempat mengajar ke rumah sakit, aku menggunakan motor, karena jika mengajar aku mengendarai motor. Tapi ketika aku tahu setelah pemeriksaan ternyata hamil, aku bingung dan takut, “Duuuh, pulangnya naik apa yak? Masa naik taxi? Motor gimana ya?” tanyaku dalam hati. “Ya Allah, lindungilah hamba” setelah berdoa aku yakin untuk pulang naik motor. Motor ku bawa dengan pelan sekali dan karena sudah malam aku harus lebih memperhatikan jalan jika ada polisi tidur atau jalan berlubang. Dan sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah, rasa haru karena bahagia dan syukur memenuhi dadaku. Namun masih ada rasa tak percaya atas karunia ini. “Ya Allah, Alhamdulillah”. Suami tahu aku ke rumah sakit namun tahunya hanya akan mengambil hasil tes te...