Langsung ke konten utama

NHW#3 Membangun Peradaban darI dalam rumah

a.)  Surat cinta untuk Abi


Respon suami pada surat ini,  ia tersenyum  dan mengelus kepala.  Ia juga mencium kening saya :-)

b.)  Potensi anak
Aqila,  3 tahun 8 bulan.  Sejauh pengamatan saya,  puteri pertama saya ini memiliki ingatan yang sangat baik.  Ia cepat sekali dalam menghafal sesuatu termasuk surat2 pendek Al'qur'an.  Ia senang  menggambar dan membuat gambar2 dengan bentuk bebas. Namun kadang seperti  berbentuk suatu benda. 

Aisyah,  1th,  4 bulan.  Ia terlihat memiliki  kecerdasan  Kinestetik,  ia sangat cepat dalam hal meniru tindakan.  Di usia 1th ia sudah bisa berjalan lancar,  ia senang berlari,  naik naik dan melompat. 

c.)  Misi Allah SWT pada saya
Dulu saya seorang  guru,  di sebuah sekolah  swasta  dengan sistem full day.  Ketika hamil tiga bulan dan berbarengan  ibu mertua sakit maka sayapun resign.  Saya merasa Allah menginginkan saya agar saya menjadi full time mother selain itu Allah ingin saya berbakti kepada ibu mertua yang seorang  janda.
Dan ketika saya ingin hamil dulu,  saya berdoa  pada Allah agar diberi anak yang kelak dapat mendoakan saya saat saya tiada.  Saya juga ingin menyerahkan anak - anak saya di jalan Allah.  Karena itu untuk mewujudkan  hal itu tentulah peran Saya sebagai ibu harus benar benar maksimal. 

d.)  Maksud Allah pada keluarga kami
Tinggal bersama  mertua merupakan hal yang luar biasa,  di tambah  dengan tinggal bersama adik ipar dan istrinya. 
Bersama saudara kandung saja terkadang  kita sering tak sepaham apalagi beda darah,  latar belakang. Namun saya yakin jika saya bisa melalui ini semua dengan baik. Karena itu  saya ingin sekali suatu hari nanti membagi kisah  ini agar dapat menginspirasi orang lain. Bahwa hidup di PMI (pondok mertua indah)  dapat juga menjadi SAMARA. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung dalam Senam

Mengulang sesuatu apalagi pelajaran, terkadang menjemukkan bagi semua orang apalagi bagi anak - anak. Namun, memang benar jika materi Matematika itu ada di sekitar kita, kita dapat terus mengingatkan ananda tanpa mereka merasa mengulang. Seperti pagi ini, saya mengajak anak - anak berjemur karena mereka sedang flu dan sambil berolahraga kemudian saya mengajak mereka berhitung bersama. #Tantangan10Hari #Level6 #Day9 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundsUs

Jangan Malu mengawali Ibadah, bundaa

Gambar vebma.com Dalam beribadah kepada Allah, tentunya harus kita dahulukan dari hal apapun. Bagi, para Bunda, tentu sudah tahu, jika hubungan pasutri itu adalah ibadah, karenanya bunda jangan pernah merasa malu untuk mendahului para papa dan ayah dalam melaksanakan ibadah suci itu. Karena dalam sebuah hadist. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ » “Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahw...

Aku6

#AKU6 Usai periksa ke dokter dan dokter pun memberi ucapan selamat padaku dan berkata “Anak mahal ini bu, dijaga ya bu” MasyaAllah......, rasanya percaya tak percaya. Aku langsung memberi kabar teman – teman mengajar di group WA. Dari sekolah tempat mengajar ke rumah sakit, aku menggunakan motor, karena jika mengajar aku mengendarai motor. Tapi ketika aku tahu setelah pemeriksaan ternyata hamil, aku bingung dan takut, “Duuuh, pulangnya naik apa yak? Masa naik taxi? Motor gimana ya?” tanyaku dalam hati. “Ya Allah, lindungilah hamba” setelah berdoa aku yakin untuk pulang naik motor. Motor ku bawa dengan pelan sekali dan karena sudah malam aku harus lebih memperhatikan jalan jika ada polisi tidur atau jalan berlubang. Dan sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah, rasa haru karena bahagia dan syukur memenuhi dadaku. Namun masih ada rasa tak percaya atas karunia ini. “Ya Allah, Alhamdulillah”. Suami tahu aku ke rumah sakit namun tahunya hanya akan mengambil hasil tes te...