Dok.pribadi @klinik yasmin
Memiliki momongan, adalah harapan para pasangan suami normal. Sama seperti saya dan suami.
Karena tak kunjung hamil, sejak enam bulan pertama pernikahan kami mencoba berkonsultasi ke dokter kandungan. Atas beberapa saran kerabat, kami datangi seorang dokter spesialis kandungan senior di sebuah rumah sakit ibu dan anak yang terdekat dengan rumah.
Di sana, kami melakukan konsul dan saya diperiksa melalui USG. Dokter tersebut mengatakan agar saya dan suami jangan terlalu stress memikirkan hal ini, karena enam bulan pertama belum ada momongan itu masih hal wajar, menurut beliau. Atas penjelasan tersebut, kami merasa sedikit lega dan senang, tetapi kami tak berhenti untuk berikhtiar.
Ikhtiar kami yang lain adalah :
Istighfar (taubat)
Sedekah
Minta doa orang tua
Meminum herbal
Pijat tradisional
Pijat refleksi
Bekam dan Ruqyah
Medis, pemeriksaan untuk promil (Program kehamilan).
Kami melakukannya di Hermina Bekasi dengan dr. Marly Susanti, beliau adalah spesialis kandungan yang menangani masalah kesuburan atau pasangan yang ingin promil.
Karena saat waktu kami periksa di Hermina Bekasi belum lengkap peralatan dan poli untuk pemeriksaan infertilitas, dr. Marly merujuk ke Klinik Yasmin di RS. Cipto Jakarta. Sebelum kesana, saya diminta untuk melakukan foto kondisi jalur rahim, apakah ada sumbatan atau tidak dan suami diberi vitamin selama sebulan. Karena hasil tes sperma suami kurang baik, hal ini bisa disebabkan karena kelelahan dan pola tidur yang berantakan.
Ketika promil ini, suami memang sedang bekerja dengan dua shift, pagi dan malam, hal ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Dikarenakan harga vitamin yang diresepkan sang dokter lumayan banyak dan bisa menguras jatah berobat jalan, kami putuskan mencari alternatif lain, suami pun meminum herbal yang kami beli di rumah sehat afiat, sayang saya lupa itu daerah mana. InsyaAllah nanti saya update lagi.
Sebulan minum herbal itu, suami pun melakukan tes sel sperma lagi, alhamdulillah lebih baik tetapi masih kurang untuk bisa membuahkan sel telur.
Lalu saya, setelah foto jalur rahim dan diketahui ada penyumbatan di saluran tuba falopi di sebelah kanan. Sang dokter meminta saya untuk dilakukan tindakan hidrotubasi atau peniupan saluran tuba falopi agar kembali normal. Dan ini baru bisa dilaksanakan di Klinik Yasmin.
Selang seminggu, dokter meminta saya ditiup lagi, kemudian baru cek foto ulang kondisi jalur rahimnya. Alhamdulillah ok dan siap program selanjutnya yaitu inseminasi. Qodarullah, saat itu sudah masuk bulan Ramadhan, suami meminta agar kami mengundur promilnya setelah bulan Ramadhan saja agar tak mengganggu puasa.
Di tengah bulan puasa, Allah memberikan jalan lain untuk berikhtiar, dari seorang sahabat sekaligus rekan kerja sesama guru, beliau menyarankan untuk melakukan urut di dukun beranak dekat rumahnya. Saya pun mengikuti selama tidak ada hal yang melanggar syariat insyaAllah saya dan suami coba.
Dua kali saya diurut ditemani oleh ms. Mega sahabat saya, lalu ketiga kalinya ditemani suami. Alhamdulillah, saat ketiga kalinya, Almarhum Nya Nawiyah (tukang urutnya) mengatakan jika saya hamil tetapi karena masih kecil tidak perlu diperiksa dulu.
Antara senang dan ragu, saya suami tetap berpositif thinking.
Sepekan berlalu, saya mengalami flek lalu pendarahan hanya saja berwarna pink muda. Saya memeriksakan diri ke tukang urut, beliau bilang jika ini adalah pembersihan dan janin saya masih ada di dalam rahim.
Saya pun ke dokter kandungan (bukan dr. Marly) tetapi saya kecewa karena belum melakukan pemeriksaan lengkap dan hanya berdasarkan hasil tes pack yang positif samar, dokter itu mengatakan jika "Positif Samar Belum Tentu Hamil" dia pun memberikan saya resep untuk memperlancar haidh.
Saya dan suami memutuskan untuk tak menebus resepnya dan atas saran teman saya dan suami balik ke Hermina Bekasi.
Di sana, dr. Marly tak meminta tes urin lagi tetapi beliau meminta saya untuk tes darah dan USG 4 Dimensi.
Sepekan berlalu, hasil tes darah keluar dan mengatakan saya positif hamil empat minggu, tetapi hasil USG masih belum terlihat ada kantung hamil apalagi detak jantung janinnya.
Karena saya masih mengalami flek, dr. Marly pun mengatakan jika saya pernah hamil tetapi tidak jadi. Namun beliau tidak memberikan saya resep apapun untuk memperlancar haid saya.
Ehm…, saya pulang dengan sedih tetapi terus berharap calon anak saya tetap di dalam rahim saya.
Setelah sepekan bedrest, saya pun kembali beraktivitas seperti biasa karena dokter pun menyatakan saya tak jadi hamil. Namun, dua pekan berlalu, saya mengalami rasa pusing dan mual di sekolah. Saran teman agar saya testpack lagi dan pergi ke dokter.
Alhamdulillah, Masya-Allah, AllahuAkbar….
Yeaaayyyy…, saya positif tujuh minggu, janinnya saya berusia tujuh minggu dan dalam kondisi sehat. Dokter kandungan (bukan dr. Marly karena beda hari) yang memeriksa saya pun ikut terharu terlebih beliau melihat rekam medis saya sebelumnya dengan dr. Marly.
Saya beritahukan kepada suami, ia senang bukan main. Di tahun kelima pernikahan kami, Allah titipkan amanahnya. Suami sujud syukur sambil menangis. Saya pun ikut terharu.
Semoga sedikit pengalaman ini dapat memberi manfaat bagi teman-teman yang sedang berjuang.
"Semangat!!!" 😊😍
Oh ya, sekarang di Hermina Bekasi sudah ada poli khusus Infertilitas (Kesuburan). Poli itu termasuk Poli ekskutif sehingga fee dokter menjadi lebih mahal dari fee dokter spesialis di poli biasa. Namun bagi yang mau promil dan tinggal di sekitaran Bekasi jadi tidak perlu jauh-jauh lagi ke klinik Yasmin.
Komentar
Posting Komentar