Pixbay
Pixbay
Manusia tercipta dilengkapi dengan lima Panca Indera, Pendengaran, Penglihatan, Bicara, Perasa, Peraba. Namun ada sebagian orang-orang yang Allah ciptakan dalam kondisi spesial, dengan tidak lengkapnya Panca Indera yang mereka miliki.
Dalam Al Qur'an, Panca Indera yang sering diangkat adalah Pendengaran, dengan segala perubahan kata tetapi merujuk makna yang sama yaitu pendengaran diangkat sebanyak 185 kali sedangkan penglihatan sebanyak 148 kali, disebutkan bergabung, pendengaran dan penglihatan sebanyak 38 kali.
Dalam kenyataan ini, terlihat Allah SWT inginkan hambaNya lebih banyak mendengar daripada melihat. Karena tidak semua hal dalam hidup dan dalam agama bisa divisualkan. Namun bisa didengarkan kisahnya atau informasinya.
Seseorang yang tidak menggunakan pendengarannya dengan baik, tidak mendengar hal yang baik-baik seperti ilmu, terutama ilmu agama atau nasehat. Maka ia tidak akan memiliki akal, walaupun sebenarnya ia bisa mendengar.
Sedangkan orang yang tidak menggunakan penglihatannya dengan baik-baik, maka ia layaknya seperti orang buta saja. Bisa melihat tapi tidak mau melihat kebenaran. Namun jika ia mau mendengar walaupun ia buta, sungguh orang itu akan menjadi berakal sebab ia mau mendengar nasehat.
Orang yang kurang banyak mendengar nasehat, maka ia akan menjadi jauh dari Al Qur'an, kurang imajinasi, kurang idenya.
Pendengaran adalah panca indera yang pertama kali berfungsi sebelum pendengaran sejak manusia dalam kandungan, begitu pun ketika orang akan meninggal /sakaratul maut, maka kebanyakan hanya indera pendengaran lah yang masih berfungsi, karena itu Nabi bersabda agar kita bisa mentalkinkan orang dekat atau keluarga yang akan meninggal.
Banyak ditemukan, orang sukses dan menjadi ulama besar walaupun ia buta, tetapi dengan pendengarannya ia bisa mendengar ilmu dan nasehat-nasehat dalam agama.
Pendidikan bagi anak-anak pun dapat dimulai dengan lebih banyak membuat mereka mendengar. Seperti :
1. Saat dalam kandungan dengan banyak membacakan Alqur'an dan buku-buku bermanfaat.
2. Saat sedang masa menyusui. Banyak mengajak berkomunikasi sambil terus bertilawah dan membaca dekat dengan telinganya.
3. Saat masa balita dengan banyak membacakan dan bercerita untuk ananda.
4. Hingga masa anak-anak dan remaja. Semakin banyak mereka mendengar ilmu maka akan semakin berkembang imajenasinya dan daya kreatifitasnya.
Mata dapat menambah ilmu dengan memberikan kita pengalaman tetapi mendengar akan membuat ilmu yang kita belum miliki atau sudah miliki akan bertambah dan semakin dalam.
Mari kita ajak diri dan keluarga untuk lebih banyak mendengar daripada melihat atau berbicara. Perbanyaklah bercerita kisah hikmah bagi ananda agar ia tumbuh menjadi seseorang yang bermutu tinggi . Aamiin.
Disarikan dari kajian Dhuha bersama ustad Budi Ashari.


Komentar
Posting Komentar