Langsung ke konten utama

MENYAPIH



Menyapih anak adalah episode yang cukup sulit bagi ibu dan anak. Di mana ibu sudah harus menghentikan pemberian ASI pada balita dua tahun atau lebih.

Setiap anak akan memerlukan waktu yang berbeda - beda dan cara yang berbeda. Seperti dua anak saya.

Puteri pertama saya sapih menggunakan daun pahit yang dioleskan pada PD saya saya juga memberi minyak Habatusaudah yang memiliki bau dan rasa yang cukup menyengat.

Proses saya lakukan kurang lebih seminggu, Alhamdulillah berhasil, tiga hari pertama si kk memang rewel dan selalu minta gendong sebelum tidur. Namun Alhamdulillah itu tidak lama.

Lepas menyusu, rupanya si kk meminta kompensasi dengan memegang PD saya setiap sebelum tidur, siang atau malam dan itu berlangsung hingga usianyatiga tahun lebih. Kemudian saya bisa membuatnya untuk tak pegang.

Untuk si ade beda lagi, saat saya beri daun pahit dan minyak habatusaudah si ade tak perduli, meski ia merass ada rasa yang berubah pada casingnya, tapi ia tetap menyusu😅. Saya sampai bingung.
Oh ya..., saat menyapih saya tidak menggunakan blau atau obat merah dan berpura - pura sakit di hadapan anak. Saya terus mengatakan jika ia sudah besar dan tidak perlu lagi menyusu, saya ganti susunya dengan susu kotak uht atau susu kambing bubuk dengan saru kurma.

Alhamdulillah, saat saya mulai mengganti ASI dengan UHT hanya membutuhkan waktu tiga hari. Namun ia sama dengan si kk masih harus pegang PD saya sebelum tidur malam dan siang jika saya yang kelonin. Tapi jika saat siang saya pergi maka ia bisa tidur sendiri.

Menyapih anak bukanlah bertujuan untuk menjauhkan diri dari anak tetapi membuat anak mandiri dari hal yang sederhana. Dalam Al Qur'an batasan menyusui yang jika ingin menyempurnakan masa menyusui.

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS. Al-Baqarah: 233).

Namun secara psikologi anak dari ahli Parenting ustad Bendry Jaisyurrahman, menyapih anak sesuai usianya akan membuat anak terlatih menahan hawa nafsunya. Karena usia lebih dari dua tahun sudah tidak membutuhkan ASI lagi, bahkan ASI sangbibu pun sudah tidak ada tetapi anak masih tetap ngempeng pada PD ibu.  Dengan menyapihnya orang tua mengajarkan anaknya belajar menahan diri dari keinginan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung dalam Senam

Mengulang sesuatu apalagi pelajaran, terkadang menjemukkan bagi semua orang apalagi bagi anak - anak. Namun, memang benar jika materi Matematika itu ada di sekitar kita, kita dapat terus mengingatkan ananda tanpa mereka merasa mengulang. Seperti pagi ini, saya mengajak anak - anak berjemur karena mereka sedang flu dan sambil berolahraga kemudian saya mengajak mereka berhitung bersama. #Tantangan10Hari #Level6 #Day9 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundsUs

Jangan Malu mengawali Ibadah, bundaa

Gambar vebma.com Dalam beribadah kepada Allah, tentunya harus kita dahulukan dari hal apapun. Bagi, para Bunda, tentu sudah tahu, jika hubungan pasutri itu adalah ibadah, karenanya bunda jangan pernah merasa malu untuk mendahului para papa dan ayah dalam melaksanakan ibadah suci itu. Karena dalam sebuah hadist. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ » “Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahw...

Aku6

#AKU6 Usai periksa ke dokter dan dokter pun memberi ucapan selamat padaku dan berkata “Anak mahal ini bu, dijaga ya bu” MasyaAllah......, rasanya percaya tak percaya. Aku langsung memberi kabar teman – teman mengajar di group WA. Dari sekolah tempat mengajar ke rumah sakit, aku menggunakan motor, karena jika mengajar aku mengendarai motor. Tapi ketika aku tahu setelah pemeriksaan ternyata hamil, aku bingung dan takut, “Duuuh, pulangnya naik apa yak? Masa naik taxi? Motor gimana ya?” tanyaku dalam hati. “Ya Allah, lindungilah hamba” setelah berdoa aku yakin untuk pulang naik motor. Motor ku bawa dengan pelan sekali dan karena sudah malam aku harus lebih memperhatikan jalan jika ada polisi tidur atau jalan berlubang. Dan sepanjang perjalanan pulang dari rumah sakit ke rumah, rasa haru karena bahagia dan syukur memenuhi dadaku. Namun masih ada rasa tak percaya atas karunia ini. “Ya Allah, Alhamdulillah”. Suami tahu aku ke rumah sakit namun tahunya hanya akan mengambil hasil tes te...